Nasional

Harga BBM Tidak Akan Dinaikkan

Agung Laksono

MerantiNEWS, Manado - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono memastikan pemerintah tidak akan menaikkan harga bahan bakar minyak di Tanah Air hingga akhir tahun ini. Kebijakan menaikkan harga BBM dinilai tidak strategis dalam upaya mengurangi angka kemiskinan.
”Percayalah, pemerintah tidak mungkin menaikkan harga BBM meski didesak banyak pihak. Pak Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) telah menyatakan hal itu kepada kami berulang-ulang,” kata Agung di Manado, Sulawesi Utara, Minggu (15/1/2012).
Menurut Agung, kebijakan menaikkan harga BBM berisiko dan memiliki resistensi ekonomi dan sosial. Namun, hal itu tidak berarti pemerintah ragu dalam kebijakan ekonomi, terutama penggunaan BBM.
Kebijakan pemerintah memberikan opsi kepada masyarakat dalam menggunakan energi untuk kendaraan bermotor memiliki korelasi dengan era demokrasi bangsa Indonesia, seperti kebijakan konversi minyak tanah ke gas sebagai bahan bakar rumah tangga. ”Kita belajar dari konversi minyak tanah ke elpiji yang berjalan sesuai dengan rencana. Sebagian masyarakat yang tidak memakai elpiji membeli minyak tanah nonsubsidi tanpa memunculkan gejolak,” katanya.
Ia menyadari kebijakan konversi BBM ke gas memiliki kekurangan akibat pembangunan infrastruktur yang kurang siap. Akan tetapi, ujar Agung, kebijakan konversi ke gas jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.
Undang-Undang APBN 2012 menetapkan subsidi BBM sekitar Rp 123,6 triliun. Subsidi BBM tahun 2011 sampai Desember lalu mencapai Rp 165,2 triliun, membengkak 127,4 persen dari subsidi dalam APBN-P 2011 sebesar Rp 129,7 triliun. APBN 2012 juga menegaskan tidak akan ada kenaikan harga BBM.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, opsi menaikkan harga BBM masih dimungkinkan, tergantung pembicaraan dengan DPR. Sementara itu, pengamat dan pengusaha berharap harga BBM subsidi dinaikkan menjadi Rp 6.000 atau Rp 6.500 per liter daripada kendaraan roda empat beralih ke pertamax.
Konverter gratis
Agung mengatakan, konversi kendaraan bermotor dari bensin ke gas sebagai tindakan pembatasan BBM per 1 April 2012 dimulai dengan kendaraan para menteri. Konversi itu membutuhkan konverter yang berharga sekitar Rp 12 juta.
Menurut Agung, pemerintah memberikan secara gratis 2,5 juta konverter untuk kendaraan umum di seluruh Tanah Air dan memberikan kemudahan mencicil konverter bagi kendaraan pelat hitam. Di samping itu, pemerintah juga akan membuka sebanyak mungkin tempat pengisian gas di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum.
Wakil Ketua Komisi V DPR Bidang Infrastruktur Nusyirwan Soejono mengatakan, ada waktu dua bulan bagi pemerintah untuk mengantisipasi pencabutan subsidi BBM. Antisipasi diperlukan untuk meringankan beban rakyat pascapencabutan subsidi.



Search Keyword :



Sumber Referensi Terpecaya: