Opini

Aspirasi Politik KAMMI ke PKS?

MerantiNEWS - Selama ini ada yang mengidentikan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) bagian dari Partai Keadilan Sejahtera atau sayap PKS di kalangan mahasiswa. Pandangan masyarakat  atau pengamat politik itu tidak salah.
Dalam berbagai kurikulum pengkaderan maupun pengajian KAMMI banyak disi para politisi PKS. Sistem pengkaderan yang dilakukan PKS cukup rapi, mulai dari tingkatan keluarga, mahasiswa sampai ke tingkatan pusat. Dan itu harus melalui jenjang bertingkat.
KAMMI dan PKS mempunyai hubungan kultural. Kedua organsisi ini dibangun dari basis lembaga dakwah di kampus bahkan rohis di sekolah. 
Secara kultural, baik PKS dan KAMMI tidak ada keterkaitan. Kalau kita membaca secara resmi di AD/ART kedua organisasi tidak ditemukan kalimat yang menyatakan KAMMI bagian dari PKS.

Walaupun, secara struktural tidak ada kaitan, kebanyakan aspirasi kader KAMMI menyalurkan politiknya ke PKS.
Sejarah juga mencatat, pada 2009 di KAMMI juga terjadi kudeta tidak berdarah terhadap Ketua Umum Rahman Toha dan Sekjennya Fikri Aziz. Mereka menghadiri menghadiri kontrak politik dengan cawapres Prabowo Subianto.
Beberapa pengurus KAMMI dan kabarnya ada desakan dari para petinggi PKS diadakan musyawarah luar biasa (MLB) yang menggulingkan Rahman Toha dan Fikri Aziz.
Padahal kedatangan mereka itu bukan memberikan dukungan, tetapi mendukung langkah Prabowo yang mau mendatangi kontrak politik menolak komersialisasi pendidikan.
Baik Rohman maupun Fikri tidak diberi kesempatan untuk melakukan klarifikasi persoalan itu.
Saat itu, PKS mendukung SBY-Boediono dalam Pilpres 2009. Dari kabar yang beredar, para petinggi PKS khawatir dengan kiprah KAMMI yang akan mengarahkan dukungan ke Megawati-Prabowo.
Hubungan KAMMI dengan PKS sangat unik. KAMMI menjadi kawah candradimuka pengkaderan untuk melanjutkan kiprah di PKS.
Walaupun, para petinggi PKS banyak yang alumni HMI, tetapi untuk beberapa tahun terakhir ini, sangat tidak mungkin kader di luar KAMMI yang bisa menduduki posisi strategis di PKS.
Begiitu juga pelibatan kader KAMMI dalam kegiatan PKS baik dalam kegiatan politik maupun sosial. Sering kita melihat kader KAMMI (tentunnya sudah melepaskan baju KAMMI) menjadi motor dalam penggalangan dukungan untuk Pemilukada.
Tak terkecuali, kegiatan sosial yang diadakan PKS, sering kita melihat anak-anak muda yang menjadi relawan dokter dalam pengobatan massal, mereka ini kebanyakan kader KAMMI.

Menurut anda mampukah KAMMI mempertahankan idealismenya sebagai organisasi mahasiswa????
M Syafruddin: Pengamat Gerakan Mahasiswa
Sumber : itoday.co.id