

Tribun Sumsel (TS) : Assalamualaikum, sehat pak?
H Alex Noerdin (AN) : Walaikumsalam, sehat
TS : Ikut prihatin pak, namun ini juga menunjukkan bahwa Bapak memang diminta tetap di Sumsel
AN : Begini ya. Saya bukannya bermaksud meninggalkan Sumsel, namun ingin melakukan hal dalam skala besar. Ingat saya waktu itu menjadi Bupati Musi Banyuasin berupaya untuk melakukan terobosan sehingga Muba bisa menjadi seperti sekarang ini. Saat tahun kedua periode kedua jadi Bupati Muba (2008), saya maju dalam Pilgub Sumsel dan berhasil menang. Muba memiliki pemimpin baru dan saya bisa berkiprah dalam ruang yang lebih besar dari Kabupaten Muba menjadi Provinsi Sumsel. Membuat program sekolah gratis dan pengobatan gratis.
Nah, saya maju ke Pilgub DKI ini juga ingin berkiprah pada ruang yang lebih besar, harapannya Sumsel memiliki pemimpin baru dan saya bisa membangun ruang yang lebih besar, ibukota negara kita. Yakni bebas macet dan bebas banjir bagi warga Jakarta. Tapi kehendak Allah, saya tidak bisa memenuhi keinginan saya.
TS : Apakah Anda nanti menyampaikan visi misi bebas banjir dan bebas macet itu kepada Gubernur DKI yang baru?
AN : Tidak perlu disampaikan, kan mereka sudah lihat pada saat pemaparan visi misi. Tapi apa yang saya sampaikan harus dilandasi tindakan yang sungguh-sungguh, kalau tidak ya tidak berhasil. Saya heran dengan komentar seorang pengamat yang mengatakan program saya tidak bisa dilakukan pada saat satu hari setelah dilantik (seandainya jadi sekitar Oktober 2012). Nah kenapa bingung kan bisa dipenuhi sekarang, dananya tahun depan.
TS : Maaf, kok bisa kalah ya? Sosialisasi, timses atau parpol pendukung penyebabnya?
AN : Yang saya heran kok presentasi suara saya kecil (berdasarkan hitung cepat pasangan Alex-Nono berada di urutan kelima dari enam kandidat, dengan perolehan suara antara 4-5 persen, Red). Tapi sudahlah semua sudah berlalu. Saya tidak mau mengungkit lagi, ikhlas saja. Dibanding kandidat lain, saya memang paling berat. Bayangkan saya masih merangkap Gubernur Sumsel, dengan aktivitas yang normal. Saya berupaya untuk tetap berada di Sumsel untuk momen-momen penting. Sementara saya juga harus melakukan sosialisasi di DKI Jakarta.
TS : Tapi tetap bugar nampaknya, apa resepnya?
AN : Ikhlas, ikhlas, ikhlas yang membuat ringan bekerja dan badan tetap sehat. Namun yang sangat saya sayangkan saya tidak bisa berolahraga dalam tiga bulan ini (Alex Noerdin adalah penggemar fanatik olahraga menembak, Red).
TS : Kapan pulang ke Palembang?
AN : Besok (hari ini) saya bersama Menneg BUMN Dahlan Iskan mau ke Pekanbaru, mau seminar Percepatan Pembangunan Nasional, setelah itu balik Palembang.
Oh ya apakah sudah tahu Sumsel bersiap untuk membantu Riau menyelenggarakan beberapa cabor PON 18, September mendatang.
Hasil kunjungan anggota Komisi X DPR ke Riau, sepertinya Sumsel akan mendapat beberapa cabang olahraga yang dimainkan di kawasan Jakabaring Sport City (JSC).
Venue Cabor tembak di Riau belum selesai, sementara waktu pelaksanaan PON ke-18 yang dibuka Presiden SBY, September mendatang. Selain tembak, juga ada beberapa cabor lain. Sumsel siap membantu Riau untuk memanfaatkan fasilitas olehraga eks SEA Games di JSC. Jika benar, siap-siap saja Palembang akan menjadi ramai kembali.
Saat ini saja, kawasan Jakabaring dipakai oleh peserta Olimpiade Olahraga Siswa nasional dari 33 provinsi di Indonesia. Peserta memiliki kesempatan yang tidak dimiliki siswa lainnya karena bisa menyaksikan dari dekat kompleks olahraga yang pernah dipakai saat SEA Games lalu. Selama ini siswa di Indonesia hanya melihat dari TV, kini mereka bisa melihat langsung Jakabaring.
TS : Wah Pak, pertarungan Pilgub 2013 lebih seru nih. Sebelumnya banyak figur yang berharap Anda jadi Gubernur DKI sehingga saingan jadi ringan.
Sekarang, persaingan makin berat dan seru, apakah Anda memang berminat maju lagi dalam Pilgub Sumsel 2013 mendatang...
AN : Lihat saja nanti, saya belum mau bicara itu dulu...