Meranti dan Sekitarnya

Pengusaha Walet Meranti Gulung Tikar


MERANTInews, Selatpanjang - Anjloknya harga sarang burung walet di pasaran dunia, ternyata benar-benar berimbas pada pengusaha walet di Kabupaten Kepulauan Meranti. Kondisi itu pula yang membuat sejumlah pengusaha yang tidak mampu bertahan harus gulung tikar. Demikian disampaikan Ketua Asosiasi Walet Kabupaten Kepulauan Meranti, Tjuan An SH saat berbincang-bincang dengan RPG di ruang kerjanya, Senin (10/9) siang. Saat ini harga walet standar hanya berkisar Rp3 juta per kilogramnya. Harga ini jauh dari harga sebelumnya yang mencapai Rp12 sampai 13 juta per kilo.

‘’Sementara harga yang supernya (kualitas terbaik) saat ini hanya sekitar lebih kurang Rp 4,5 juta saja. Dengan turunnya harga walet pun susah mencari orang yang mau membelinya. Kasian kita liat para pengusaha walet saat ini. Bahkan sudah ada yang bangunan waletnya di sita bank, karena sudah tak mampu lagi bayar tagihan bulanan pinjaman kredit,’’ sebut Tjuan An.

Dia yang juga sebagai Sekretaris Yayasan Sosial Umat Beragama Budha (YSUBB) itu menjelaskan bahwa, anjloknya harga walet dimulai sekitar bulan Juli lalu. Hal itu lebih disebabkan sejumlah negara yang menjadi konsumen tidak menerima distribusi walet lagi.

‘’Biasanya kita menjualnya ke Singapura, RRC dan sejumlah negera tetangga di Asia dan Asia Tenggara. Namun, kini mereka memberlakukan kebijakan untuk tidak menerima walet kita lagi. Hal ini yang membuat para pengusaha sudah mulai enggan berbisnis walet lagi,’’ sebut Tjuan An.


Sumber Referensi Terpecaya