MERANTInews, Selatpanjang - Masyarakat desa di Desa Tanjung Peranap Kecamatan Tebingtinggi Barat khusunya dan masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti pada umumnya, saat ini bisa berbangga hati. Pasalnya, jalan poros dari Desa Kundur menuju ke roro penyeberangan di desa Tanjung Peranap saat ini sudah selesai dibangun dan bisa dilewati. Tidak hanya itu, pada akhir 2012 ini juga diperkirakan roro yang menyeberang ke Buton Kabupaten Siak juga siap beroperasi. Seperti yang disampaikan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Drs H Masrul Kasmi MSi belum lama ini saat acara pelantikan Kepala Desa Tanjung Kecamatan Tebingtinggi Barat.
“Selama ini dari kota Selatpanjang menuju Desa Tanujung Peranap memakan waktu sekitar lebih kurang dua jam. Dan itu harus melewati jalan tanah yang rusak dan berlobang. Akan tetapi saat ini jalan poros yang dimaksud tersebut sudah tersambung. Ini sangat mempermudah warga, meskipun jalan itu baru tahap base (pengerasan). Namun setidaknya jalan menuju roro tersebut sudah bisa dilewati melalui jalur darat dengan waktu yamg cukup singkat hanya 40 menit,” ujar Wabup.
Mudah-mudahan, ucapnya, akhir 2012 ini pelabuhan roro tersebut selesai dikerjakan dan dapat dioperasionkan. Sehingga bagi masyarakat di Kepulauan Meranti yang ingin berpergian ke Pekanbaru juga bisa dilewati melalui jalur darat. “Tentunya ini akan berdampak kepada tumbuhnya dan meningkatnya perekonomian masyarakat kita,” sebut wabup.
Untuk itulah, Wabup Masrul mengingatkan kepada Camat dan seluruh Kades di wilayah Kecamatan Tebingtinggi Barat untuk dapat menghidupkan perkonomian masyarakat dari berbagai sektor, serta menertibkan administrasi pertanahaan. Jangan sampai lahan-lahan yang dimiliki masyarakat berpindah tuan.
“Jangan sampai masyarakat menjadi penonton di negeri sendiri. Dalam hal ini, Camat dan Kepala Desa diharapkan dapat berperan untuk menghidupkan perekonomian masyarakat disini. Apalagi banyak potensi di wilayah ini yang bisa digali, terutama disektor pertanian dan perkebunan,” harapnya.
Sebab, sambungnya, selama ini kita hanya menjadi bagian dari daerah penerima saja.
“Kita belum mampu menjadi daerah pemberi. Buktinya sayuran saja kita masih didatangkan daerah Sumbar (Sumatera Barat) dan daerah lainnya. Seperti halnya sagu, saat ini kita hanya mampu mengekspor saja. Itu pun hanya berupa bahan baku, bukan bahan jadi. Padahal, di wilayah Tebingtinggi Barat ini juga punya berbagai potensi yang bagus untuk dikembangan,” tutur H Masrul.
Categori :
Berita Meranti, Informasi Kepulauan Meranti, Berita Meranti Terkini, Kabupaten Kepulauan Meranti
Categori :
Berita Meranti, Informasi Kepulauan Meranti, Berita Meranti Terkini, Kabupaten Kepulauan Meranti