Pekanbaru

Hmi Pekanbaru Laporkan LAMR Ke Polda Riau


Merantinewstoday.com - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-MPO) Cabang Pekanbaru, Kamis, (14/2), melaporkan tindakan LAMR yang melakukan pemukulan terhadapat empat aktivis HMI saat melakukan aksi bentang sepanduk di Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) kepada Polisi Daerah (POLDA) Riau. Hal ini dilakukan, karena aksi kekerasan dalam bentuk pemukulan terhadap aktivis merupakan tindakan kriminalisasi terhadap mahasiswa.
Demikian disampaikan Sekretaris umum HMI Cabang Pekanbaru, Hari Fidaus, dalam Pres rilisnya, Kamis (14/2). Menurutnya, tindakan oknum LAM Riau tersebut tidak mencerminkan perilaku melayu. Padahal, lanjut ari kebanyakan yang melakukan pemukulan terhadap empat aktivis tersebut banyak yang berbaju melayu.
“Kami tidak menyangka, mereka (orang-orang LAM Riau) akan memperlakukan kami seperti itu, kalau memang perlu dipermasalahkan, kan tidak harus dipukul, diseret. Itu sama saja memperlakukan kami seperti binatang. Apakah begitu tunjuk ajar melayu?” sebut Hary Firdaus.

Upaya jalur hukum, yang dilakukan oleh aktivis HMI ini, Hary Firdaus menjelaskan, bukan karena melakukan perlawanan terhadap LAM Riau yang telah melaporkan empat aktivis ke Polresta pekanbaru tekait aksi tersebut. Namun, lanjut Hary Firdaus, tindakan jalur hukum ini dilakukannya agar orang-orang yang memiliki kepentingan kepada penguasa tidak semena – semena memperlakukan aktivis yang menyuarakan kebenaran.
“Ya kita mengetahui, kalau LAM Riau melaporkan kami ke Polresta Pekanbaru, akan tetapi melaporkan tindakan pemukulan ini bukan serangan balik kok.” Ungkap Hary.

Sementara itu, Ketua umum HMI Cabang Pekanbaru, yang juga menjadi korban pemukulan oknum di LAM Riau kemaren, menambahkan bahwa pihaknya sangat kecewa terhadap apa yang disampaikan petinggi LAM Riau di beberapa media masa kemaren. Kekecewaan itu, lanjut Mizan, ketika mereka (Petinggi LAM Riau) yang mengklaim bahwa gerakan yang dilakukan HMI-MPO cabang Pekanbaru ditunggangi oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Sampai hari ini, pergerakan HMI-MPO tidak pernah ditunggangi, dengan ini sya menegaskan bahwa tindakan kami ini murni dari hati nurani kami, tidak ada yang berada dibelakang kami, apatah lagi kepentingan politik”. Tegas Mizan Mustafa.

Diceritakan Mizan Mustafa, bahwa sebenarnya kedatangannya ke LAM Riau tidak bermaksud mengacaukan pertemuan Gubenur Rusli Zainal dengan Lembaga Adat itu. Melainkan, lanjut Mizan bahwa dirinya dan tiga rekannya itu untuk menyampaikan kebenaran yang ditujukan kepada Rusli Zainal.

Bahwa Rusli Zainal, lanjutnya lagi, telah ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai tersangka dalam dua kasus sekaligus yaitu kasus PON dan Korupsi Izin Kehutanan. Kebenaran mereka (HMI) tersebut kata Mizan bukan tidak berdasar, penetapan tersanghka oleh KPK itu artinya sudah 90% bahwa Rusli Zainal benar-benar Koruptor.

Selain itu, jelas Mizan, dirinya dan rekannya dengan aksi yang dilakukan tersebut mendapatkan respon positif orang tua yang ada di LAM. Karena jelasnya lagi, LAM Riau mempunyai visi yang sama yaitu menentang kezaliman serta turut memberantas korupsi di bumi lancangkuning dan tidak melindungi orang yang sudah melakukan kesalahan,. Makanya, dirinya dan rekan-rekannya berani melakukan aksi tersebut di LAM Riau.
“Atas dasar itulah, meskipun cuma ber empat kami tetap berani melakukan itu, sebagaimana pepatah melayu“ Raja Alim, Raja Disembah, Raja Zalim, Raja Disanggah. Insiden pemukulan ke kami itu jelas diluar dugaan kami,”, sebut Mizan
Meskipun dirinya dan rekan- rekan HMI Pekanbaru, sebut Mizan Mustafa, akibat dari itu kemudian di deskriditkan oleh LAM Riau, bahwa kami lancang, melecehkan LAM Riau, dan lain sebagainya. Namun, dirinya dan rekan-rekannya tetap melihat bahwa ada ketidak benaran dan harus segera dingatkan.
“Mudah – mudahan tidak semua publik berfikir sama seperti orang-orang yang memukul kami. Yang namanya kebenaran harus disampaikan waupun kami beresiko untuk dipukul, diseret, dan lain sebagainya. Kami juga berharap orang tua kami di LAM Riau memaklumi” Pungkas Mizan.