Opini

MATINYA SANG AGENT OF CHANGE?


OLEH : HIDAYATULLAH


Merantinewstoday.com, Opini - Mahasiswa sebagai salah satu bagian dari masyarakat. Hal ini mengharuskan mahasiswa harus bisa masuk berpartisipasi dan mengembangkan ilmunya ke masyarakat dan lingkungannya. Mahasiswa diharapkan sebagai pencetus ide sekaligus eksekutor dari idenya, yang kemudian akan berpengaruh pada perubahan budaya, keadaan, atau sistem.

Redaktur Riautrend.com
Perubahan bisa terjadi pada segala segi termasuk pola pikir dan pola prilaku. Mahasiswa dalam posisi agent of change dituntut untuk mengimplikasikan segala macam sikap, perilaku, dan pikirannya dalam sebuah bentuk kongkrit bukan sesuatu yang abstrak. Menuangkan ide-ide kreatif untuk bisa dimanfaatkan oleh dirinya sendiri maupun orang lain. Apa yang perlu diperbaiki dari yang sudah ada, atau melakukan perubahan yang bisa lebih bermanfaat bagi umat.

Sedangkan sebagai agent of control, Mahasiswa harus dapat menjadi pengawas dari segala apa yang terjadi di sekitar kita. Sebagai mahasiswa juga harus mengetahui bagaimana mestinya, jika sesuatu tidak berjalan semestinya maka fungsi sebagai agent of change terus dijalankan.

Namun ironisnya saat ini banyak mahasiswa yang tak lagi paham akan peran, fungsi, serta posisinya sebagai mahasiswa. Sebagian mahasiswa kini hanya terpaku hanya pada IPK besar, lulus cepat, dan berakhir dengan gaji besar di perusahaan asing. Kebanyakan tak lagi sempat untuk mendengarkan tangisan anak jalanan, memperhatikan lamunan anak kelaparan, ataupun memikirkan Indonesia kedepan. Mahasiswa kini seakan menjadi sebuah menara gading yang sangat tinggi dan tak mampu diraih oleh masyarakat sekitarnya. Coba saja anda survei di kampus, saya yakin hanya beberapa gelintir kepala yang tahu nama ketua RT di tempat ia tinggal.

Bukan hanya tidak ada gerakan dalam kesatuan nafas bersama. Namun bahkan didalam isu-isu daerah, nasional, internasional yang berkembang saat ini, tidak ada gerakan sama sekali. Sikap pesimis, apatis, bahkan hedonis telah merasuk hingga ke ubun-ubun mahasiswa / kaum muda. Mahasiswa yang seyogyanya merupakan kontrol politik, kontrol sosial, kini mengontrol dirinya sendiri kearah yang benar pun tidak bisa.

Mahasiswa merupakan kaum elite yang dirasa bisa diandalkan dalam memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi bangsa ini. Mahasiswa bukanlah hanya sekedar orang yang belajar di perguruan tinggi. Namun lebih dari itu, masyarakat awam melihat mahasiswa sebagai tempat di mana harapan akan suatu perubahan digantungkan karena mahasiswa adalah seorang “agent of change”. Menyandang gelar agen perubahan merupakan suatu kebanggaan tersendiri meskipun beban yang diemban sangatlah berat.
Untuk itulah peran mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) untuk mendobrak dan mengkritisi kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh aparat birokrasi.


Mungkinkah Agent Of Change itu bangkit kembali???